Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 21 Juli 2024

KEGIATAN PENGUATAN KOMUNITAS BELAJAR (Kombel) OLEH KPPD KAB. BEKASI BERSAMA BBGP JAWA BARAT


 

Foto Kegiatan Kombel

TAMBUN SELATAN - Komunitas Penggerak Pendidikan Daerah (KPPD) Kab. Bekasi bersama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan verifikasi data dan Refleksi Instrumen Kombel tahun 2024 di SMPN 1 Tambun Selatan, Selasa (02 /07/2024)

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala seksi GTK dan PMP PAUD & PNF Pak Wawan, S.Pd didampingi ketua KPPD Kab. Bekasi Pak Ludi Riswalianto Utomo, S.Pd dan ikuti 25 PIC KPPD Kecamatan sekabupaten Bekasi, 3 unsur non PIC dan 2 perwakilan BBGP Jabar. Peserta mendapatkan penguatan kombel dari Bapak Yoki Ariyana, S.T, M.T dan Pak Bagus Aji. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka terciptanya komunitas belajar sebagai media peningkatan mutu pembelajaran yang berdampak kepada murid dan teridentifikasinya keaktifan komunitas belajar setiap kecamatan di Kabupaten Bekasi. 

Pembacaan Doa

 Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh Bapak Firdaus Ria Herlambang, S.Si, M.Pd dari SMP 4 Babelan agar kegiatan ini berjalan lancar, dimudahkan dalam segala urusan, bermanfaat dan berdampak bagi pendidikan di Kabupaten Bekasi yang sedang bertransformasi pendidikan. Peserta yang merupakan PIC KPPD kecamatan sangat antusias mengikuti dari awal hingga akhir untuk menuntaskan verifikasi kombel 100% semua berkolaborasi, bergerak dan berkordinasi. 


 


  Kegiatan penguatan Kombel yang diselenggarakan oleh KPPD Kabupaten Bekasi telah memberikan dampak positif bagi para guru. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan motivasi dan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Ketua PIC KPPD Kecamatan Babelan mengungkapkan, "Setelah mengikuti kegiatan Kombel, banyak guru yang lebih aktif dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan berbagi praktik baik dengan rekan sejawat.

  

Verifikasi data dan refleksi instrumen merupakan langkah penting dalam siklus program Kombel. Kedua kegiatan ini saling berkaitan dan bertujuan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan dapat diandalkan, sehingga hasil evaluasi program Kombel dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keberhasilan dan tantangan yang dihadapi.

Sabtu, 19 Agustus 2023

Pembunuhan Karakter Plt Mangunjaya 01 Menulis Di Blog Malinformasi

         Maraknya pemanfaatan media sosial dan media online yang digunakan sebagai salah satu alat untuk bekomunikasi secara luas sangat berdampak positif maupun negatif bagi pendidikan masyarakat. Masyarakat sangat haus infomasi untuk itu kita harus menelusuri setiap informasi yang kita terima kebenaran atau kefaktaannya. Saring informasi sangat diperlukan agar kita tidak menjadi korban malinformasi, disinformasi atau misinformasi. Mengapa itu penting? agar informasi yang kita terima tidak menimbulkan kerugikan bagi pihak tertentu sesuai tujuan pemberi informasi tersebut. Nah, apa itu misinformasi, disinformasi dan malinformasi itu? Saat mengikuti materi Kelas Cek Fakta (KCF) yang disampaikan oleh MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) dapat kita pahami bahwa Misinformasi adalah informasi salah namun orang yang membagikannya itu percaya itu benar. Disinformasi adalah informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu itu salah namun disengaja sedangkan Malinformasi adalah informasi yang memiliki unsur kebenaran, baik dalam penggalan atau keseluruhan fakta objektif namun penyajiannya dikemas sedemikian rupa untuk melakukan tindakan yang merugikan bagi pihak lain. 

        Saat menerima link berita online dari Macan Berita .com, pada hari Sabtu 19 Agustus 2023 setelah dua hari kemeriahan Kemerdekaan 78 Republik Indonesia, selaku Plt SD Negeri Mangunjaya 01 Tambun Selatan berliterasi digital menelusuri informasi yang diberitakan oleh media online tersebut. Informasi yang disampaikan oleh media online tersebut, SD Negeri 01 Mangunjaya, Tambun Selatan Penggunaan BOS dan BOS Daerah Perlu Di Selidiki APH. (2023, Agusutus 19). diakses pada 20 Agustus dari  https://macanberita.com/2023/08/18/sd-negeri-01020306-mangun-jayatambun-selatan-penggunaan-bos-dan-bos-daerah-perlu-di-selidiki-aph/  lebih kearah pembunuhan karakter seorang plt kepala sekolah dimana dituliskan bahwa seorang plt yang notaben masih awam terhadap kegiatan keuangan sekolah, belum disiapkan pelatihan dan sanksi akan didapatkan secara administrasi dan hukum namun dipercayakan dana BOS sangat besar dan besarnya jumlah murid. Sangat disayangkan terjadi Misinformasi disini. Seorang plt SD Negeri 01 Mangunjaya yang dituliskan masih awam terhadap kegiatan keuangan sekolah, melalui tulisan ini disampikan bahwa pengelolaan kegiatan keuangan sekolah tidak dilakukan sendirian atau serta merta plt menggunakan keuangan sekolah, karena ada team BOS sekolah yang terdiri dari bendahara sekolah dan operator Sekolah serta diketahui komite sekolah sebagai mitra. Selain itu, plt SDN 01 Mangunjaya 01 juga sudah mendapatkan dan mengikuti workshop penguatan kompetensi kepala sekolah yang diselenggarakan beberapa bulan lalu dengan para narasumber yang berkopeten dalam bidangnya masing-masing. Plt SDN 01 telah mendapat surat keputusan penggunaan dan pengelolaan keuangan (KPA) dengan nomor HK.02.02/Kep.-331BPKD/2022 dan Nomor KH.02.02/Kep.23 BPKD/2023. 

                                                  Foto Kegiatan Penguatan Kompetensi KS SD

         Selain itu, sistem sudah e-purchasing, nilai sudah tertera dan ditentukan oleh sistem, sistem penganggaan berbeda dengan 10 tahun lalu, dan ada foto yang dilampirkan saat pelaporan seperti contoh dibawah ini: 

Foto Barang Alat Pembelajaran (BOSDA-2023)

                                                                Foto Barang ATK(BOS-2023)

                                                           Foto Barang ATK (BOS-2023)

                                                         Foto Administasi Sekolah (BOS-2023)

                                                            
                Foto Pemeliharaan (BOS-2022)

                        Dalam informasi tersebut dipertanyakan mengapa bisa lolos hasil auditnya, apakah ada sesuatu yang buat SPJ-nya bisa lolos atau tidak menjadi temuan. Informasi tersebut membingungkan plt SD Negeri 01 Mangunjaya, sehingga memunculkan pertanyaan maunya apa? Harus ada temuankah? Apa ada pesanan? Nh.Wijaya

Minggu, 21 Mei 2023

Kegiatan In House Training "Penerapan IKM Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris" SDN Mangunjaya 01

 

       Sabtu, 20 Mei 2023 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional SDN Mangunjaya 01 melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) dalam rangka membangkitkan komptensi para guru menyambut tahun pelajaran baru 2023-2024. Tema IHT perdana di tahun 2023 ini mengenai pembelajaran bahasa Inggris dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Tujuannya untuk menyegarkan kembali kompetensi para guru setalah memasuki new normal dan mengurangi loss learning masa pandemik. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memfasilitasi para guru mempersiapkan diri dalam merdeka belajar, merdeka mengajar khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris. Peserta seluruh guru kelas, guru bidang studi dan tenaga pendidikan turut menghadiri dan belajar bersama mengenai pembelajaran bahasa Inggris yang diharapkan mampu diimplementasikan di kelas maupun dalam aktivitas keseharian di sekolah. Acara IHT ini di pandu oleh Mc Miss Mia dengan menggunakan bahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia (bilingual). Guna mengakrabkan diri dengan penggunaan bahasa Inggris dan pembiasaan dini untuk seluruh peserta IHT. Selain itu, semi bilingual juga menjadi program jangka menengah SDN Mangunjaya yang ingin direalisasikan kedepannya. 

        Hal yang menarik dalam kegiatan IHT ini adalah narasumber IHT yang merupakan guru penggerak angkatan 5 sekaligus kepala sekolah SMP PGRI Tambun Selatan Miss Citra Dwi Ayu. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dan memberdayakan aset guru penggerak Tambun Selatan dalam tergerak, bergerak dan menggerakkan. Kegiatan IHT dihadiri juga oleh Plt. Kepala sekolah yang juga merupakan guru penggerak angkatan 1 sekaligus pengajar praktik angkatan 5 serta calon fasil guru penggerak angkatan 15. Ibu Nur Hikmah Wijaya atau dikenal Nh. Wijaya ini berharap kegiatan IHT mampu mendorong para guru untuk terus belajar sepanjang hayat, mengupgrade diri  dan lainnya yang berdampak pada hasil belajar siswa, lingkungan belajar yang menyenangkan dan ekosistem belajar baik yang terpotret dalam raport pendidikan sekolah. 

    Peserta antusias mengikuti kegiatan In House Training ini dari awal hingga sore hari. Kegiatan diisi tidak hanya teori yang disampaikan narasumber namun kegiatan praktik langsung oleh peserta seperti speaking session yang sangat riuh sekali. Kegiatan IHT pembelajaran bahasa Inggris ini berlangsung dalam tiga kali pertemuan. Diharapkan semua peserta mendapatkan bekal dan role model saat melakukan pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Refleksi dari salah satu peserta kegiatan mengatakan bersyukur kegiatan IHT ini bisa dilaksanakan sehingga dirinya jadi belajar kembali mengenai bahasa Inggris yang sudah lama tidak digunakan.


Perubahan mindset dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) para guru menjadi salah satu "benahi" oleh Plt. Kepala sekolah Nh. Wijaya selain pengembangan sarana prasarana sekolah. Semua komponen saling terkait dan semua stakeholder dan pemangku kepentingan harus bergerak bersama untuk menyediakan pelayanan pendidikan yang terbaik. Kegiatan IHT ini meruapakan salah satu wujud dari perencanaan berbasis data (PBD) terlaksana sesuai anggaran sekolah dari daerah. 

Kata kunci : Bahasa Inggris, In house Training, IKM 

Penulis: H.SastroPamungkas


Senin, 28 Juni 2021

Kuis Pra Webinar Adaptasi Teknologi


  1. Apakah itu resiliensi? 
    Kemampuan seseorang untuk bangkit dari desakan kemunduran (atau kegagalan) 
  2. Apa hubungan SAMR dengan resiliensi? Mengetahui SAMR memberikan gambaran kita harus seberapa resilien
  3. Apakah itu SAMR? Tingkat kematangan seorang guru memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran
  4. SAMR adalah singkatan dari?  Substitution, Augmentation, Modification, Redefinition
  5. Pernyataan yang BENAR tentang adopsi teknologi adalah..Saya harus fokus pada tingkat berpikir dalam pembelajaran murid
  6. Dengan cara apa saya dapat menjadi resilien dalam mengembangkan kompetensi elearning saya? Semua jawaban benar
  7. Apakah karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Substitution? Kegiatan pembelajaran sama antara sebelum dan sesudah adopsi teknologi (baru).
  8. Apakah karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Redefinition? Setelah adopsi teknologi (baru), kegiatan belajar sangat berbeda, dan tidak bisa diselenggarakan tanpa teknologi yang baru diadopsi.
  9. Apakah karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Modification? Ada banyak kegiatan pembelajaran yang berubah setelah adopsi teknologi (baru)
  10. Apakah karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Augmentation? Kegiatan pembelajaran setelah adopsi teknologi (baru) masih sama sama, dengan ada peningkatan sedikit karena memanfaatkan fitur/kemampuan teknologi yang baru diadopsi.
  11. Saya menggunakan aplikasi video meeting untuk sesi diskusi mandiri dan tanya jawab dengan murid. Pemanfaatan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat: Augmentation
  12. Saya menggunakan aplikasi video meeting untuk metode ceramah. Pemanfaatan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat:  Substitution
  13. Saya menggunakan aplikasi video meeting untuk murid-murid saya bisa bertemu dengan para pakar dan membawa murid saya ke luar kelas melalui field trip virtual. Pemanfaatkan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat: Modification
  14. Saya menggunakan aplikasi video meeting untuk murid-murid saya mengadakan festival webinar projek pameran dan/atau pentas virtual. Pemanfaatan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat. Redefinition

Kupas Program Semangat Guru : Seri Kemampuan Nonteknis Dalam Adaptasi Teknologi

 

TUJUAN: 

Akselerasi teknologi di dunia pendidikan sedang berlangsung. Ini adalah program pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pembekalan kemampuan nonteknis bagi para guru dalam proses adaptasi teknologi pendidikan yang terus berjalan. 

Mengintegrasikan teknologi dan kemampuan nonteknis ke dalam kelas dapat menginspirasi  kolaborasi, komunikasi, pemikiran kritis, dan kreativitas sehingga hasil kegiatan belajar mengajar lebih jitu dan berdampak besar. 

SUSUNAN COURSE:

6 pelajaran dalam seri pembelajaran ini, yaitu: 

  1. Resilience: Tangguh & Teknologi 
  2. Critical thinking: Berpikir Kritis & Teknologi
  3. Creativity: Konten & Teknik Penceritaan
  4. Communication: Komunikasi Efektif
  5. Empowered Teacher: Penerapan Kelas Campuran
  6. Collaboration: Kolaborasi & Dampak

LANGKAH BELAJAR

  • Tahap 1 : Peserta mendaftar di portal Guru Belajar Berbagi
  • Tahap 2 : Peserta mengikuti pelatihan yang terdiri dari 6 pelajaran
  • Tahap 3 : Peserta mendapatkan sertifikat setelah mengerjakan semua tugas dan kuis dengan total 32 JP

Di setiap pelajaran ini peserta akan melakukan alur yang sama, yaitu: 

  1. Peserta menyelesaikan tes prapenilaian di portal daring Guru Belajar & Berbagi. 
  2. Peserta belajar bersama di webinar (synchronous). 
  3. Peserta mengerjakan penilaian tengah dan diberikan tugas untuk belajar mandiri  (asynchronous). 
  4. Peserta dapat mengerjakan tugas, menonton kembali webinar yang direkam dan mencari materi pendukung di portal daring Guru Belajar & Berbagi.
  5. Setelah mengerjakan tugas asynchronous, peserta mengerjakan kuis penilaian akhir. 
  6. Peserta kembali mengerjakan alur yang sama untuk pelajaran berikutnya sampai total mengerjakan 6 pelajaran.

Apa itu resiliensi?

Ilmuwan psikologi biasanya menggunakan istilah ‘lenting’ untuk menyepadankan kata resiliensi (resilience), yaitu: kemampuan sesorang untuk bangkit setiap kali mengalami desakan mundur, atau bahkan kegagalan. 

Nah..sahabat perjalanan menjadi pembelajar untuk mencapai tingkat-tingkat manfaat teknologi tersebut cukup panjang. Dalam marathon pembelajaran ini, kadang kita akan unggul kadang ketinggalan. Ibarat semua pertandingan lari marathon, efektifitas terukur dari jauh-dekatnya seorang pelari dengan garis finish. Pembelajaran ini marathon menunju elearning yang baik ini, peta kita adalah Kerangka SAMR. 

Kerangka SAMR sebagai peta perjalanan menjadi matang dalam marathon menuju elearning yang efektif

SAMR adalah suatu kerangka yang mengilustrasikan tingkat kematangan seseorang memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Tingkat kematangan ini terdiri dari (mulai dari tingkat pemula ke mahir): Substitution, Augmentation, Modification, dan Redefinition. Semakin matang kita dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, semakin besar peningkatan proses dan hasil yang terjadi dalam pembelajaran. 

Pertanyaan yang tepat adalah: bagaimana lagi cara saya menggunakan teknologi (hardware dan aplikasi) yang sudah saya pelajari ini untuk mengembangan pembelajaran? Setiap tingkat lanjut (Augmentation, Modification, dan Redefinition) menuntut kita untuk mengubah kegiatan dan/atau tujuan pembelajaran. Mengetahui ini (kegiatan dan tujuan pembelajaran) membantu Bapak dan Ibu bisa menakar dengan lebih akurat berapa besar resliensi yang diharapkan dari Anda untuk menerobos masing-masing tingkat tersebut. 

Sampai ketemu di sesi Webinar 🙂

Adi Respati (Konsultan adopsi teknologi dalam pembelajaran di Websis for Edu)

Minggu, 27 Juni 2021

Komunitas Taman Hikmah ~ Mangunjaya Digital Fair "Program SABDA"


 





PROGRAM SABDA Sebagai Aksi Nyata Paket Modul 3

 

RANCANGAN PROGRAM BERDAMPAK PADA MURID

Oleh : CGP Nur Hikmah Wijaya

 

 

Ø Nama Program       : Kegiatan “ Sabtu Digital Asyik (SABDA)”

Ø Tujuan program     : Meningkatkan kompetensi IT murid dalam era digital menuju siswa 4.0 yang berkarakter.

Ø Tahapan BAGJA     :

· Buat Pertanyaan :

Bagaimana cara meningkatkan kemampuan IT murid di era digital dan menjaga semangat  pembelajaran jarak jauh masa pandemik tahun ajaran 2021/2022?

· Ambil pelajaran  :

Keberhasilan murid kelas 6A tahun 2019/2020 menjuarai lomba video pembelajaran tingkat SMP dan kumpulan hasil karya video pembelajaran murid tahun sebelumnya yang kreatif dan inovatif sehingga kualitas semangat belajar BDR masa pandemik covid 19  semester 2 yang meningkat dan terjaga.

· Gali Mimpi                       :

Murid memiliki kemampuan menciptakan konten video pembelajaran sendiri (produsen teknologi bukan sekedar konsumen), Murid melek IT,  murid memiliki karakter yang tercermin dalam hasil karyanya (mandiri, tanggung jawab, berpikir kritis, disiplin, kreatif dan percaya diri), rekan sejawat termotivasi meningkatkan kualitas IT dan terbuka akan pembaharuan.

· Jabarkan Rencana           :

-          Program ini dilaksankan seminggu 1x pada hari Sabtu.

-          Materi selaras dengan kompetensi KD kurikulum yang digunakan.

-          Narasumber oleh guru, siswa (kompeten IT), kolaborasi guru sekolah lain (komunitas),  orang tua (kompeten IT) dan pengawas.

-          Susunan kegiatan melibatkan murid, dari pemilihan materi hingga pengumpulan hasil karya (upload) dilakukan siswa.

-          Murid dilibatkan dalam menilai hasil karya murid lainnya (penilaian sebaya).

-          Kegiatan “Sabtu Asyik Digital” dapat dilakukan secara blended (luring&daring) via google meet, mirror screen.

-          Orang tua murid dilibatkan dalam pendampingan dan penyediaan fasilitas pendukung kegiatan digital seperti HP, laptop, kuota, dll.

-          Orang tua murid menyiapkan kegiatan “MANGUNJAYA DIGITAL FAIR”  dengan dibantu dewan guru, murid, pengawas dan warga sekolah lainnya dilaksanakan setelah 3 bulan selepas PTS.

-          Monitoring dilakukan selama pelaksanaan kegiatan “Sabtu Asyik Digital”.

-          Evaluasi kegiatan dilakukan perdua minggu sekali melibatkan guru, murid, rekan sejawat dan dilaporkan kepada kepala sekolah.

-          Evaluasi program dilakukan tiap akhir bulan dengan melaporkan kepada orang tua, kepala sekolah dan pengawas.

· Atur Eksekusi      :

-          Penasihat                                           : Pengawas wilayah gugus VI

-          Penanggung jawab                            : Kepala sekolah

-          Pengarah                                            : Dewan guru

-          Kordinator acara                               : Ketua Kegiatan “Sabtu Asyik Digital”

-          Penanggung jawab acara                  : Murid

-          Penanggung jawab kelengkapan       : Murid dan orang tua

-          Dokumentasi                                      : Murid

-          Konsumsi                                            : Murid dan orang tua

-          Laporan dibuat oleh kordinator acara (ketua panitia), kordinasi rapat dilakukan secara internal per tiga minggu sekali, hasilnya dilaporkan ke dewan guru, kepala sekolah dan evaluasi dilakukan  tiap akhir bulan dalam rapat kordinasi.

 

Ø Tahap MELR                       :

·           Pertanyaan Kunci/Evaluasi Program

-          Sejauh apa program yang telah berjalan sesuai dengan tujuan program meningkatkan IT dan karakter murid?

-          Seberapa banyak hambatan yang ditemui selama pelaksanaan program “SABDA”?

-          Hal apa yang paling sulit dilaksanakan? Mengapa demikian?

-          Bagaimana respon dan antusias murid dan orang tua dalam program “SABDA” dan kegiatan “Mangunjaya Digital Fair” ?

·           Fokus Monitoring

Fokus Monitoring

·   Bagaimana kegiatan tutorial penggunaan aplikasi cap cut oleh narsum murid berjalan?

·   Bagaimana kegiatan tutorial penggunaan aplikasi komik strip/ canva dalam membuat komik digital berjalan?

·   Bagaimana pengumpulan hasil karya murid dengan google drive berjalan?

·    Bagaimana semangat belajar murid dengan video pembelajaran hasil karyanya sendiri?

·   Berapa persen rerata tingkat kehadiran murid dalam kegiatan “SABDA”?

Pertimbangan Pemilihan

-   Untuk memastikan kegiatan berjalan baik, murid yang sudah memiliki pemahaman aplikasi membimbing temannya (tutorial sebaya)

-   Untuk kelancaran kegiatan “SABDA” perangkat murid support dan telah mendownload dengan baik.

-   Untuk menjaga semangat belajar murid, durasi kegiatan “SABDA” disesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan pertimbangan jam belajar.

Pertanyaan Utama Monitoring

·   Bagaimana sikap, semangat dan antusias murid saat mengikuti kegiatan “SABDA”, saat tutorial sebaya, pemaparan materi hingga hasil karya murid yang dikumpulkan dalam google drive?

 

·           Metode Penggalian Data

Pertanyaan Monitoring

·    Apakah murid sebagai narsum materi aplikasi digital pembuatan video pembelajaran dapat menjalankan peranannya dengan baik?

·   Bagaimana respon teman sebaya dalam kegiatan tutor sebaya kegiatan “SABDA”

·   Bagaimana semangat belajar murid dengan menggunakan video pembelajaran hasil karyanya sendiri?

Sumber Informasi

-          Guru,   -  Murid,   -  Narsum lainnya

Metode

·   Observasi

·   Kuesioner

·   Wawancara

Kapan/Bagaimana

Selama proses kegiatan dan dalam evaluasi kordinasi

 

·           Strategi Pengolahan Data

Pertanyaan monitoring

·   Bagaimana pelaksanaan tiap peran dalam TIM berjalan dengan baik?

·   Apakah pembagian peran sesuai dengan kemampuannya?

·   Bagaimana kolaborasi TIM dalam meningkatkan semangat belajar murid khususnya dalam IT ini?

·   Dalam segi apakah kegiatan ini berdampak pada murid?

Data yang terkumpul

-    Murid berkumpul dan belajar bersama dalam google meeting, menyimak dan mempraktekkan langkah-langkah pembuatan video pembelajaran sederhana baik berupa video biasa atau menggunakan animasi.

-    Setiap anggota TIM menjalankan peranannya masing-masing.

Kesimpulan

·   Kegiatan “SABDA” berjalan baik dibuktikan dengan hasil karya siswa yang kreatif, inovatif, materi sesuai dengan pembelajaran.

·   Semangat siswa baik dan tinggi/stabil dibuktikan dengan peran aktif siswa dalam proses kegiatan “SABDA”

Catatan khusus,  Pengecualian, dll

-   Murid yang berhalangan dalam kegiatan SABDA bisa belajar mandiri dengan sumber belajar yang sediakan (rekaman/video tutorial, youtube, tutor sebaya)

 

·           Pembelajaran Program

Faktor-faktor pendukung pelaksanaan program

·   Kordinasi TIM yang baik antar siswa, guru, wali murid dan komunitas

·   Komitmen kuat dari diri untuk belajar dan bisa IT (melek teknologi)

·   Team Narsum yang handal dan hebat

·   Sarana dan prasarana yang baik, mendukung dan tersedia dari murid dan sekolah

Faktor-faktor penghambat pelaksanaan program

-    Siswa yang datang terlambat (mengganggu kosentrasi dan fokus pembelajaran)

-    Siswa yang perangkatnya tidak support

-    Jaringan internet yang kurang stabil

-    Mati lampu/listrik

-    Perangkat sarpras rusak (sudah usia, memori penuh)

-    Kondisi cuaca (hujan deras)

-    Jadwal narsum yang bentrok (kegiatan urgent dadakan)

Pembelajaran

·   Siswa yang terlambat mengikuti kegiatan dan diberikan sesi selanjutnya untuk praktek dan  tutor sebaya.

·   Siswa yang tidak support perangkatnya bergabung/kolaborasi dengan dengan temannya (kelompok)

·   Saat terkendala internet/listrik mati/cuaca buruk, kegiatan dilakukan secara offline membuat draf skenario/peta konsep .

·   Menyiapkan narsum pengganti sesuai rancangan yang disepakati.

 

·           Pelaporan Program

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

Gambaran Umum Program:

Program kegiatan SABDA (Sabtu Digital Asyik) merupakan salah satu program yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan murid dibidang ilmu teknologi yang sedang berkembang pesat sejak bergulirnya transformasi Pendidikan 4.0 serta pembelajaran jarak jauh secara daring akibat masa pandemic covid 19. Program ini melatih dan mewadahi murid-murid yang gemar di bidang IT khususnya membuat animasi, video pembelajaran dengan aplikasi sederhana yang mudah digunakan anak sekolah dasar dan kompetible dengan smart phone/android yang mayoritas anak gunakan dalam aktivitas kesehariannya. Program kegiatan SABDA ini dirancang untuk mengubah mindset murid yang konsumen teknologi menjadi produsen teknologi dengan karya kreasi dan inovasinya sebagai keterampilan kecakapan hidup abad 21.

Deskripsi Pelaksanaan Program:

Ø Waktu pelaksanaan : Setiap hari Sabtu pagi pukul. 09.00 – 11.00 WIB

Ø Strategi pelaksanaan program : Kombinasi/blended learning ( daring&luring) sesuai kondisi

Ø Faktor pendukung dan penghambat program :

-          Faktor pendukung : Kordinasi TIM yang baik antar siswa, guru, wali murid dan komunitas, Komitmen kuat dari diri untuk belajar dan bisa IT (melek teknologi), Team Narsum yang handal dan hebat, Sarana dan prasarana yang baik, mendukung dan tersedia dari murid dan sekolah

 

-          Faktor penghambat : Siswa yang datang terlambat (mengganggu kosentrasi dan fokus pembelajaran), Siswa yang perangkatnya tidak support, Jaringan internet yang kurang stabil, Mati lampu/listrik, Perangkat sarpras rusak (sudah usia, memori penuh), Kondisi cuaca (hujan deras), Jadwal narsum yang bentrok (kegiatan urgent dadakan/tiba-tiba)

Ø Hasil pelaksanaan program :

-          Karya-karya murid baik berupa video, animasi, presentasi, komik digital, poster digital/flyer, infografis, dll.

-          Semangat, solidaritas, rasa kebersamaan/kekeluargaan yang baik, tinggi/stabil dimiliki setiap murid, TIM, wali murid, guru pembimbing/narsum sehingga membawa aura positif bagi proses pembelajaran.

-          Pembentukan karakter murid yang lebih disiplin dalam menghargai waktu, mandiri, tanggung jawab, berpikir kritis, percaya diri akan kemampuan dirinya dan kreatif sebagai murid merdeka.

Evaluasi Program:

ü  Program harus dipersiapkan dengan matang dengan membuat mini program kegiatan berupa rancangan kegiatan persabtu.

ü  Membuat susunan pelaksanaan kegiatan yang jelas dan rinci dengan uraian kegiatan sesuai tupoksinya.

ü  Melibatkan peran siswa yang lebih besar dalam kegiatan “SABDA “.

ü  Laporan dan dokumentasi harus diperhatikan dan tepat waktu agar mempermudah monitoring dan evaluasi program saat kordinasi evaluasi tiap bulan sebagai pertangggung jawaban.

Pembelajaran Program :

Ø  Kordinasi dan komunikasi selalu harus dijalin dan ditingkatkan baik oleh siswa, wali murid, guru.

Ø  Setiap permasalahan yang hadapi harus dikomunikasikan dan dimusyawarahkan secara bersama dengan pertimbangan kebaikan bersama dan kemashalatan sekolah, murid dan lingkungan sekitar.