TAMBUN SELATAN - Komunitas Penggerak Pendidikan Daerah (KPPD) Kab. Bekasi bersama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat menggelar kegiatan verifikasi data dan Refleksi Instrumen Kombel tahun 2024 di SMPN 1 Tambun Selatan, Selasa (02 /07/2024)
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala seksi GTK dan PMP PAUD & PNF Pak Wawan, S.Pd didampingi ketua KPPD Kab. Bekasi Pak Ludi Riswalianto Utomo, S.Pd dan ikuti 25 PIC KPPD Kecamatan sekabupaten Bekasi, 3 unsur non PIC dan 2 perwakilan BBGP Jabar. Peserta mendapatkan penguatan kombel dari Bapak Yoki Ariyana, S.T, M.Tdan Pak Bagus Aji. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka terciptanya komunitas belajar sebagai media peningkatan mutu pembelajaran yang berdampak kepada murid dan teridentifikasinya keaktifan komunitas belajar setiap kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Pembacaan Doa
Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh Bapak Firdaus Ria Herlambang, S.Si, M.Pd dari SMP 4 Babelan agar kegiatan ini berjalan lancar, dimudahkan dalam segala urusan, bermanfaat dan berdampak bagi pendidikan di Kabupaten Bekasi yang sedang bertransformasi pendidikan. Peserta yang merupakan PIC KPPD kecamatan sangat antusias mengikuti dari awal hingga akhir untuk menuntaskan verifikasi kombel 100% semua berkolaborasi, bergerak dan berkordinasi.
Kegiatan penguatan Kombel yang diselenggarakan oleh KPPD Kabupaten Bekasi telah memberikan dampak positif bagi para guru. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan motivasi dan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran. Ketua PIC KPPD Kecamatan Babelan mengungkapkan, "Setelah mengikuti kegiatan Kombel, banyak guru yang lebih aktif dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan berbagi praktik baik dengan rekan sejawat."
Verifikasi data dan refleksi instrumen merupakan langkah penting dalam siklus program Kombel. Kedua kegiatan ini saling berkaitan dan bertujuan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan dapat diandalkan, sehingga hasil evaluasi program Kombel dapat memberikan gambaran yang jelas tentang keberhasilan dan tantangan yang dihadapi.
Maraknya pemanfaatan media sosial dan media online yang digunakan sebagai salah satu alat untuk bekomunikasi secara luas sangat berdampak positif maupun negatif bagi pendidikan masyarakat. Masyarakat sangat haus infomasi untuk itu kita harus menelusuri setiap informasi yang kita terima kebenaran atau kefaktaannya. Saring informasi sangat diperlukan agar kita tidak menjadi korban malinformasi, disinformasi atau misinformasi. Mengapa itu penting? agar informasi yang kita terima tidak menimbulkan kerugikan bagi pihak tertentu sesuai tujuan pemberi informasi tersebut. Nah, apa itu misinformasi, disinformasi dan malinformasi itu? Saat mengikuti materi Kelas Cek Fakta (KCF) yang disampaikan oleh MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) dapat kita pahami bahwa Misinformasi adalah informasi salah namun orang yang membagikannya itu percaya itu benar. Disinformasi adalah informasi yang salah dan orang yang membagikannya tahu itu salah namun disengaja sedangkan Malinformasi adalah informasi yang memiliki unsur kebenaran, baik dalam penggalan atau keseluruhan fakta objektif namun penyajiannya dikemas sedemikian rupa untuk melakukan tindakan yang merugikan bagi pihak lain.
Saat menerima link berita online dari Macan Berita .com, pada hari Sabtu 19 Agustus 2023 setelah dua hari kemeriahan Kemerdekaan 78 Republik Indonesia, selaku Plt SD Negeri Mangunjaya 01 Tambun Selatan berliterasi digital menelusuri informasi yang diberitakan oleh media online tersebut. Informasi yang disampaikan oleh media online tersebut, SD Negeri 01 Mangunjaya, Tambun Selatan Penggunaan BOS dan BOS Daerah Perlu Di Selidiki APH. (2023, Agusutus 19). diakses pada 20 Agustus dari https://macanberita.com/2023/08/18/sd-negeri-01020306-mangun-jayatambun-selatan-penggunaan-bos-dan-bos-daerah-perlu-di-selidiki-aph/ lebih kearah pembunuhan karakter seorang plt kepala sekolah dimana dituliskan bahwa seorang plt yang notaben masih awam terhadap kegiatan keuangan sekolah, belum disiapkan pelatihan dan sanksi akan didapatkan secara administrasi dan hukum namun dipercayakan dana BOS sangat besar dan besarnya jumlah murid. Sangat disayangkan terjadi Misinformasi disini. Seorang plt SD Negeri 01 Mangunjaya yang dituliskan masih awam terhadap kegiatan keuangan sekolah, melalui tulisan ini disampikan bahwa pengelolaan kegiatan keuangan sekolah tidak dilakukan sendirian atau serta merta plt menggunakan keuangan sekolah, karena ada team BOS sekolah yang terdiri dari bendahara sekolah dan operator Sekolah serta diketahui komite sekolah sebagai mitra. Selain itu, plt SDN 01 Mangunjaya 01 juga sudah mendapatkan dan mengikuti workshop penguatan kompetensi kepala sekolah yang diselenggarakan beberapa bulan lalu dengan para narasumber yang berkopeten dalam bidangnya masing-masing. Plt SDN 01 telah mendapat surat keputusan penggunaan dan pengelolaan keuangan (KPA) dengan nomor HK.02.02/Kep.-331BPKD/2022 dan Nomor KH.02.02/Kep.23 BPKD/2023.
Foto Kegiatan Penguatan Kompetensi KS SD
Selain itu, sistem sudah e-purchasing, nilai sudah tertera dan ditentukan oleh sistem, sistem penganggaan berbeda dengan 10 tahun lalu, dan ada foto yang dilampirkan saat pelaporan seperti contoh dibawah ini:
Foto Barang Alat Pembelajaran (BOSDA-2023)
Foto Barang ATK(BOS-2023)
Foto Barang ATK (BOS-2023)
Foto Administasi Sekolah (BOS-2023)
Foto Pemeliharaan (BOS-2022)
Dalam informasi tersebut dipertanyakan mengapa bisa lolos hasil auditnya, apakah ada sesuatu yang buat SPJ-nya bisa lolos atau tidak menjadi temuan. Informasi tersebut membingungkan plt SD Negeri 01 Mangunjaya, sehingga memunculkan pertanyaanmaunya apa? Harus ada temuankah? Apa ada pesanan? Nh.Wijaya
Sabtu, 20 Mei 2023 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional SDN Mangunjaya 01 melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) dalam rangka membangkitkan komptensi para guru menyambut tahun pelajaran baru 2023-2024. Tema IHT perdana di tahun 2023 ini mengenai pembelajaran bahasa Inggris dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Tujuannya untuk menyegarkan kembali kompetensi para guru setalah memasuki new normal dan mengurangi loss learning masa pandemik. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memfasilitasi para guru mempersiapkan diri dalam merdeka belajar, merdeka mengajar khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris. Peserta seluruh guru kelas, guru bidang studi dan tenaga pendidikan turut menghadiri dan belajar bersama mengenai pembelajaran bahasa Inggris yang diharapkan mampu diimplementasikan di kelas maupun dalam aktivitas keseharian di sekolah. Acara IHT ini di pandu oleh Mc Miss Mia dengan menggunakan bahasa Inggris dan juga bahasa Indonesia (bilingual). Guna mengakrabkan diri dengan penggunaan bahasa Inggris dan pembiasaan dini untuk seluruh peserta IHT. Selain itu, semi bilingual juga menjadi program jangka menengah SDN Mangunjaya yang ingin direalisasikan kedepannya.
Hal yang menarik dalam kegiatan IHT ini adalah narasumber IHT yang merupakan guru penggerak angkatan 5 sekaligus kepala sekolah SMP PGRI Tambun Selatan Miss Citra Dwi Ayu. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dan memberdayakan aset guru penggerak Tambun Selatan dalam tergerak, bergerak dan menggerakkan. Kegiatan IHT dihadiri juga oleh Plt. Kepala sekolah yang juga merupakan guru penggerak angkatan 1 sekaligus pengajar praktik angkatan 5 serta calon fasil guru penggerak angkatan 15. Ibu Nur Hikmah Wijaya atau dikenal Nh. Wijaya ini berharap kegiatan IHT mampu mendorong para guru untuk terus belajar sepanjang hayat, mengupgrade diri dan lainnya yang berdampak pada hasil belajar siswa, lingkungan belajar yang menyenangkan dan ekosistem belajar baik yang terpotret dalam raport pendidikan sekolah.
Peserta antusias mengikuti kegiatan In House Training ini dari awal hingga sore hari. Kegiatan diisi tidak hanya teori yang disampaikan narasumber namun kegiatan praktik langsung oleh peserta seperti speaking session yang sangat riuh sekali. Kegiatan IHT pembelajaran bahasa Inggris ini berlangsung dalam tiga kali pertemuan. Diharapkan semua peserta mendapatkan bekal dan role model saat melakukan pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Refleksi dari salah satu peserta kegiatan mengatakan bersyukur kegiatan IHT ini bisa dilaksanakan sehingga dirinya jadi belajar kembali mengenai bahasa Inggris yang sudah lama tidak digunakan.
Perubahan mindset dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) para guru menjadi salah satu "benahi" oleh Plt. Kepala sekolah Nh. Wijaya selain pengembangan sarana prasarana sekolah. Semua komponen saling terkait dan semua stakeholder dan pemangku kepentingan harus bergerak bersama untuk menyediakan pelayanan pendidikan yang terbaik. Kegiatan IHT ini meruapakan salah satu wujud dari perencanaan berbasis data (PBD) terlaksana sesuai anggaran sekolah dari daerah.
Kata kunci : Bahasa Inggris, In house Training, IKM
Apakah itu resiliensi? Kemampuan seseorang untuk bangkit dari desakan kemunduran (atau kegagalan)
Apa hubungan SAMR dengan resiliensi? Mengetahui SAMR memberikan gambaran kita harus seberapa resilien
Apakah itu SAMR? Tingkat kematangan seorang guru memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran
SAMR adalah singkatan dari? Substitution, Augmentation, Modification, Redefinition
Pernyataan yang BENAR tentang adopsi teknologi adalah..Saya harus fokus pada tingkat berpikir dalam pembelajaran murid
Dengan cara apa saya dapat menjadi resilien dalam mengembangkan kompetensi elearning saya? Semua jawaban benar
Apakah karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Substitution?Kegiatan pembelajaran sama antara sebelum dan sesudah adopsi teknologi (baru).
Apakah karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Redefinition?Setelah adopsi teknologi (baru), kegiatan belajar sangat berbeda, dan tidak bisa diselenggarakan tanpa teknologi yang baru diadopsi.
Apakah karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Modification? Ada banyak kegiatan pembelajaran yang berubah setelah adopsi teknologi (baru)
Apakah karakteristik penggunaan teknologi dalam belajar dianggap tingkat Augmentation?Kegiatan pembelajaran setelah adopsi teknologi (baru) masih sama sama, dengan ada peningkatan sedikit karena memanfaatkan fitur/kemampuan teknologi yang baru diadopsi.
Saya menggunakan aplikasi video meeting untuk sesi diskusi mandiri dan tanya jawab dengan murid. Pemanfaatan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat: Augmentation
Saya menggunakan aplikasi video meeting untuk metode ceramah. Pemanfaatan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat: Substitution
Saya menggunakan aplikasi video meeting untuk murid-murid saya bisa bertemu dengan para pakar dan membawa murid saya ke luar kelas melalui field trip virtual. Pemanfaatkan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat:Modification
Saya menggunakan aplikasi video meeting untuk murid-murid saya mengadakan festival webinar projek pameran dan/atau pentas virtual. Pemanfaatan teknologi dengan cara ini mencerminkan tingkat. Redefinition
Akselerasi teknologi di dunia pendidikan sedang berlangsung. Ini adalah program pembelajaran yang dirancang untuk memberikan pembekalan kemampuan nonteknis bagi para guru dalam proses adaptasi teknologi pendidikan yang terus berjalan.
Mengintegrasikan teknologi dan kemampuan nonteknis ke dalam kelas dapat menginspirasi kolaborasi, komunikasi, pemikiran kritis, dan kreativitas sehingga hasil kegiatan belajar mengajar lebih jitu dan berdampak besar.
SUSUNAN COURSE:
6 pelajaran dalam seri pembelajaran ini, yaitu:
Resilience: Tangguh & Teknologi
Criticalthinking: Berpikir Kritis & Teknologi
Creativity: Konten & Teknik Penceritaan
Communication: Komunikasi Efektif
EmpoweredTeacher: Penerapan Kelas Campuran
Collaboration: Kolaborasi & Dampak
LANGKAH BELAJAR
Tahap 1 : Peserta mendaftar di portal Guru Belajar Berbagi
Tahap 2 : Peserta mengikuti pelatihan yang terdiri dari 6 pelajaran
Tahap 3 : Peserta mendapatkan sertifikat setelah mengerjakan semua tugas dan kuis dengan total 32 JP
Di setiap pelajaran ini peserta akan melakukan alur yang sama, yaitu:
Peserta menyelesaikan tes prapenilaian di portal daring Guru Belajar & Berbagi.
Peserta belajar bersama di webinar (synchronous).
Peserta mengerjakan penilaian tengah dan diberikan tugas untuk belajar mandiri (asynchronous).
Peserta dapat mengerjakan tugas, menonton kembali webinar yang direkam dan mencari materi pendukung di portal daring Guru Belajar & Berbagi.
Setelah mengerjakan tugas asynchronous, peserta mengerjakan kuis penilaian akhir.
Peserta kembali mengerjakan alur yang sama untuk pelajaran berikutnya sampai total mengerjakan 6 pelajaran.
Apa itu resiliensi?
Ilmuwan psikologi biasanya menggunakan istilah ‘lenting’ untuk menyepadankan kata resiliensi (resilience), yaitu: kemampuan sesorang untuk bangkit setiap kali mengalami desakan mundur, atau bahkan kegagalan.
Nah..sahabat perjalanan menjadi pembelajar untuk mencapai tingkat-tingkat manfaat teknologi tersebut cukup panjang. Dalam marathon pembelajaran ini, kadang kita akan unggul kadang ketinggalan. Ibarat semua pertandingan lari marathon, efektifitas terukur dari jauh-dekatnya seorang pelari dengan garis finish. Pembelajaran ini marathon menunju elearning yang baik ini, peta kita adalah Kerangka SAMR.
Kerangka SAMR sebagai peta perjalanan menjadi matang dalam marathon menuju elearning yang efektif
SAMR adalah suatu kerangka yang mengilustrasikan tingkat kematangan seseorang memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Tingkat kematangan ini terdiri dari (mulai dari tingkat pemula ke mahir): Substitution, Augmentation, Modification, dan Redefinition. Semakin matang kita dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, semakin besar peningkatan proses dan hasil yang terjadi dalam pembelajaran.
Pertanyaan yang tepat adalah: bagaimana lagi cara saya menggunakan teknologi (hardware dan aplikasi) yang sudah saya pelajari ini untuk mengembangan pembelajaran? Setiap tingkat lanjut (Augmentation, Modification, dan Redefinition) menuntut kita untuk mengubah kegiatan dan/atau tujuan pembelajaran. Mengetahui ini (kegiatan dan tujuan pembelajaran) membantu Bapak dan Ibu bisa menakar dengan lebih akurat berapa besar resliensi yang diharapkan dari Anda untuk menerobos masing-masing tingkat tersebut.
Sampai ketemu di sesi Webinar
Adi Respati (Konsultan adopsi teknologi dalam pembelajaran di Websis for Edu)
ØNama
Program : Kegiatan “ Sabtu
Digital Asyik (SABDA)”
ØTujuan
program: Meningkatkan kompetensi IT
murid dalam era digital menuju siswa 4.0 yang berkarakter.
ØTahapan
BAGJA:
·Buat
Pertanyaan:
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan IT murid
di era digital dan menjaga semangatpembelajaran jarak jauh masa pandemik tahun ajaran 2021/2022?
·Ambil
pelajaran:
Keberhasilan murid kelas 6A tahun 2019/2020
menjuarai lomba video pembelajaran tingkat SMP dan kumpulanhasil karya video pembelajaran murid tahun sebelumnya yang kreatif dan
inovatif sehingga kualitas semangat belajar BDR masa pandemik covid 19semester 2 yang meningkat dan terjaga.
·Gali
Mimpi:
Murid memiliki kemampuan menciptakan konten
video pembelajaran sendiri (produsen teknologi bukan sekedar konsumen), Murid
melek IT,murid memiliki karakter yang
tercermin dalam hasil karyanya (mandiri, tanggung jawab, berpikir kritis,
disiplin, kreatif dan percaya diri), rekan sejawat termotivasi meningkatkan
kualitas IT dan terbuka akan pembaharuan.
·Jabarkan
Rencana:
-Program ini dilaksankan seminggu 1x
pada hari Sabtu.
-Materi selaras dengan kompetensi KD
kurikulum yang digunakan.
-Narasumber oleh guru, siswa (kompeten
IT), kolaborasi guru sekolah lain (komunitas), orang tua (kompeten IT) dan pengawas.
-Susunan kegiatan melibatkan murid,
dari pemilihan materi hingga pengumpulan hasil karya (upload) dilakukan siswa.
-Murid dilibatkan dalam menilai hasil
karya murid lainnya (penilaian sebaya).
-Kegiatan “Sabtu Asyik Digital” dapat
dilakukan secara blended (luring&daring) via google meet, mirror screen.
-Orang tua murid dilibatkan dalam
pendampingan dan penyediaan fasilitas pendukung kegiatan digital seperti HP,
laptop, kuota, dll.
-Orang tua murid menyiapkan kegiatan “MANGUNJAYA
DIGITAL FAIR”dengan dibantu dewan
guru, murid, pengawas dan warga sekolah lainnya dilaksanakan setelah 3 bulan
selepas PTS.
-Monitoring dilakukan selama
pelaksanaan kegiatan “Sabtu Asyik Digital”.
-Evaluasi kegiatan dilakukan perdua
minggu sekali melibatkan guru, murid, rekan sejawat dan dilaporkan kepada
kepala sekolah.
-Evaluasi program dilakukan tiap akhir
bulan dengan melaporkan kepada orang tua, kepala sekolah dan pengawas.
·Atur
Eksekusi:
-Penasihat:
Pengawas wilayah gugus VI
-Penanggung jawab: Kepala sekolah
-Pengarah:
Dewan guru
-Kordinator acara:
Ketua Kegiatan “Sabtu Asyik Digital”
-Penanggung jawab acara: Murid
-Penanggung jawab kelengkapan: Murid dan orang tua
-Dokumentasi:
Murid
-Konsumsi: Murid dan orang tua
-Laporan dibuat oleh kordinator acara
(ketua panitia), kordinasi rapat dilakukan secara internal per tiga minggu
sekali, hasilnya dilaporkan ke dewan guru, kepala sekolah dan evaluasi
dilakukantiap akhir bulan dalam rapat
kordinasi.
ØTahap
MELR :
·Pertanyaan Kunci/Evaluasi Program
-Sejauh apa program yang telah berjalan
sesuai dengan tujuan program meningkatkan IT dan karakter murid?
-Seberapa banyak hambatan yang ditemui
selama pelaksanaan program “SABDA”?
-Hal apa yang paling sulit
dilaksanakan? Mengapa demikian?
-Bagaimana respon dan antusias murid
dan orang tua dalam program “SABDA” dan kegiatan “Mangunjaya Digital
Fair” ?
·Fokus Monitoring
Fokus
Monitoring
·Bagaimana kegiatan tutorial penggunaan aplikasi cap cut oleh
narsum murid berjalan?
·Bagaimana kegiatan tutorial penggunaan aplikasi komik strip/
canva dalam membuat komik digital berjalan?
·Bagaimana pengumpulan hasil karya murid dengan google drive
berjalan?
·Bagaimana semangat
belajar murid dengan video pembelajaran hasil karyanya sendiri?
·Berapa persen rerata tingkat kehadiran murid dalam kegiatan “SABDA”?
Pertimbangan
Pemilihan
-Untuk memastikan kegiatan berjalan baik, murid yang sudah
memiliki pemahaman aplikasi membimbing temannya (tutorial sebaya)
-Untuk kelancaran kegiatan “SABDA” perangkat murid support
dan telah mendownload dengan baik.
-Untuk menjaga semangat belajar murid, durasi kegiatan “SABDA”
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dengan pertimbangan jam belajar.
Pertanyaan Utama Monitoring
·Bagaimana sikap, semangat dan antusias murid saat mengikuti
kegiatan “SABDA”, saat tutorial sebaya, pemaparan materi hingga hasil
karya murid yang dikumpulkan dalam google drive?
·Metode Penggalian Data
Pertanyaan Monitoring
·Apakah murid sebagai
narsum materi aplikasi digital pembuatan video pembelajaran dapat menjalankan
peranannya dengan baik?
·Bagaimana respon teman sebaya dalam kegiatan tutor sebaya
kegiatan “SABDA”
·Bagaimana semangat belajar murid dengan menggunakan video
pembelajaran hasil karyanya sendiri?
Sumber
Informasi
-Guru,-Murid,-Narsum lainnya
Metode
·Observasi
·Kuesioner
·Wawancara
Kapan/Bagaimana
Selama proses
kegiatan dan dalam evaluasi kordinasi
·Strategi Pengolahan Data
Pertanyaan
monitoring
·Bagaimana pelaksanaan tiap peran dalam TIM berjalan dengan baik?
·Apakah pembagian peran sesuai dengan kemampuannya?
·Bagaimana kolaborasi TIM dalam meningkatkan semangat belajar
murid khususnya dalam IT ini?
·Dalam segi apakah kegiatan ini berdampak pada murid?
Data yang
terkumpul
-Murid berkumpul dan belajar bersama
dalam google meeting, menyimak dan mempraktekkan langkah-langkah pembuatan
video pembelajaran sederhana baik berupa video biasa atau menggunakan
animasi.
-Setiap anggota TIM menjalankan
peranannya masing-masing.
Kesimpulan
·Kegiatan “SABDA” berjalan baik dibuktikan dengan hasil
karya siswa yang kreatif, inovatif, materi sesuai dengan pembelajaran.
·Semangat siswa baik dan tinggi/stabil dibuktikan dengan peran aktif
siswa dalam proses kegiatan “SABDA”
Catatan khusus,Pengecualian, dll
-Murid yang berhalangan dalam
kegiatan SABDA bisa belajar mandiri dengan sumber belajar yang sediakan
(rekaman/video tutorial, youtube, tutor sebaya)
·Pembelajaran Program
Faktor-faktor
pendukung pelaksanaan program
·Kordinasi TIM yang baik antar siswa, guru, wali murid dan
komunitas
·Komitmen kuat dari diri untuk belajar dan bisa IT (melek
teknologi)
·Team Narsum yang handal dan hebat
·Sarana dan prasarana yang baik, mendukung dan tersedia dari
murid dan sekolah
Faktor-faktor
penghambat pelaksanaan program
-Siswa yang datang terlambat
(mengganggu kosentrasi dan fokus pembelajaran)
-Jadwal narsum yang bentrok (kegiatan
urgent dadakan)
Pembelajaran
·Siswa yang terlambat mengikuti kegiatan dan diberikan sesi
selanjutnya untuk praktek dantutor
sebaya.
·Siswa yang tidak support perangkatnya bergabung/kolaborasi
dengan dengan temannya (kelompok)
·Saat terkendala internet/listrik mati/cuaca buruk, kegiatan
dilakukan secara offline membuat draf skenario/peta konsep .
·Menyiapkan narsum pengganti sesuai rancangan yang disepakati.
·Pelaporan Program
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
Gambaran Umum Program:
Program kegiatan SABDA (Sabtu Digital Asyik)
merupakan salah satu program yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan
murid dibidang ilmu teknologi yang sedang berkembang pesat sejak bergulirnya
transformasi Pendidikan 4.0 serta pembelajaran jarak jauh secara daring
akibat masa pandemic covid 19. Program ini melatih dan mewadahi murid-murid
yang gemar di bidang IT khususnya membuat animasi, video pembelajaran dengan
aplikasi sederhana yang mudah digunakan anak sekolah dasar dan kompetible
dengan smart phone/android yang mayoritas anak gunakan dalam aktivitas
kesehariannya. Program kegiatan SABDA ini dirancang untuk mengubah mindset
murid yang konsumen teknologi menjadi produsen teknologi dengan karya kreasi
dan inovasinya sebagai keterampilan kecakapan hidup abad 21.
Deskripsi Pelaksanaan Program:
ØWaktu pelaksanaan : Setiap hari Sabtu pagi pukul. 09.00 – 11.00
WIB
ØStrategi pelaksanaan program : Kombinasi/blended learning (
daring&luring) sesuai kondisi
ØFaktor pendukung dan penghambat program :
-Faktor pendukung : Kordinasi TIM
yang baik antar siswa, guru, wali murid dan komunitas, Komitmen kuat dari
diri untuk belajar dan bisa IT (melek teknologi), Team Narsum yang handal dan
hebat, Sarana dan prasarana yang baik, mendukung dan tersedia dari murid dan
sekolah
-Faktor penghambat : Siswa yang
datang terlambat (mengganggu kosentrasi dan fokus pembelajaran), Siswa yang
perangkatnya tidak support, Jaringan internet yang kurang stabil, Mati
lampu/listrik, Perangkat sarpras rusak (sudah usia, memori penuh), Kondisi
cuaca (hujan deras), Jadwal narsum yang bentrok (kegiatan urgent dadakan/tiba-tiba)
ØHasil pelaksanaan program :
-Karya-karya murid baik berupa video,
animasi, presentasi, komik digital, poster digital/flyer, infografis, dll.
-Semangat, solidaritas, rasa
kebersamaan/kekeluargaan yang baik, tinggi/stabil dimiliki setiap murid, TIM,
wali murid, guru pembimbing/narsum sehingga membawa aura positif bagi proses
pembelajaran.
-Pembentukan karakter murid yang
lebih disiplin dalam menghargai waktu, mandiri, tanggung jawab, berpikir
kritis, percaya diri akan kemampuan dirinya dan kreatif sebagai murid
merdeka.
Evaluasi Program:
üProgram harus dipersiapkan dengan matang dengan membuat mini
program kegiatan berupa rancangan kegiatan persabtu.
üMembuat susunan pelaksanaan kegiatan yang jelas dan rinci dengan
uraian kegiatan sesuai tupoksinya.
üMelibatkan peran siswa yang lebih besar dalam kegiatan “SABDA
“.
üLaporan dan dokumentasi harus diperhatikan dan tepat waktu agar
mempermudah monitoring dan evaluasi program saat kordinasi evaluasi tiap
bulan sebagai pertangggung jawaban.
Pembelajaran Program :
ØKordinasi dan komunikasi selalu harus dijalin dan ditingkatkan
baik oleh siswa, wali murid, guru.
ØSetiap permasalahan yang hadapi harus dikomunikasikan dan
dimusyawarahkan secara bersama dengan pertimbangan kebaikan bersama dan
kemashalatan sekolah, murid dan lingkungan sekitar.